Rabu, 24 Januari 2018

Balada Seorang Perantau II

Balada Seorang Perantau II


"Bro.. makan yuk" seruannya yang selalu tepat waktu saat jam 12:00 siang sudah seperti bel istirahat di kantor. Yah itulah dia si Burhan, temanku di kantor yang tidak mau kehilangan waktunya untuk berlama-lama di kantin dengan banyaknya pilihan makanan.
Dia pecinta makanan yang tau aroma makanan enak dan pandai masak juga. "Keren sih cowok bisa masak sendiri, tapi pelitnya kok ngalahin ibu-ibu dipasar. Susah banget dimintain nyicip makanannya" keluhku menilainya. "Dew, kantin yuk" ku terkaget saat Vina mengajakku ke kantin. "Nggak deh aku makan disini" jawaban yang selalu sama ketika orang lain mengajakku makan di kantin. "Ah elah nggak bosen emang makan bekal terus? Ayok lah sekali-sekali makan enak" paksa si vina kepadaku. "Jadi kamu pikir ini nggak enak? Ini tuh lebih sehat dari pada makanan di kantin. Rendah MSG guys.." bela-ku untuk bekal yang ku bawa. "Iya iya, paling juga tempe lagi" balas si vina mengejekku. Aku hanya tersenyum dengan ejekannya, Vina dan yang lain pun beranjak pergi menuju kantin.